Suasana dingin mulai membekukan, tapi mata yang berhubung tak mau terpejam bukan di pejamkan, gadis mau puas-puasin nulis sampai pagi mumpung ada waktu di sela-sela kesibukan Pra UN yang bergelut dengan ratusan soal-soal.
O iya disini gadis mau curhat dikit, hanya dikit yang mungkin bisa jadi pelajaran bagi teman-teman. Awal memduduki tingkat tiga, gadis merasa tersiksa tingkat dewa karena susah mengikuti pelajaran matematika di karenakan belajarnya yang kebut-kebutan. dan masalah itupun menjadi alasan untuk gadis tidak menyukai guru mata pelajarannya. *mohon maaf dulu*
Tidak menyukai guru mata pelajaran membuat gadis malas untuk memperhatikan sang guru saat belajar dan malah sibuk ngupdate twitter, alhasil tak ada yang bisa di bawa pulang dari pelajaran matematika. dan jika diberikan tugas rumah harus membaca buku lagi, dan jika udah terbentur di satu soal jadi malas untuk lanjut kesoal berikutnya dan akhinya tutup buku dan tidur...
Masalah lagi jika telat bangun dan jam pertama hari itu adalah matematika. tugas rumah yang belum kelar di tambah stres karena takut telat, pastinya terbayang akan pagar sekolah yang tertutup rapat. satu masalah terselesaikan, kedatangan tepat pada waktunya sehingga
Langsung menuju tempat duduk dan membuka buku tugas, meminjam tugas teman dan menyalinnya. *Jangan di tiru ya..* sesungguhnya perbuatan ini menimbulkan masalah lagi.
Saat gadis selesai menyalin tugas itu, guru datang. gadis tetap seperti biasa, malas merhatikan gurunya. berlanjut hingga ulangan harian.saat itulah gadis mulai pusing yang berkepanjangan, 3 kali ulangan harian, tiga-tiganya nilainya pas-pasan bahkan satu tak memuaskan. hingga hal itu terjadi kembali pada ujian tengah semester kemaren yang hancur, nilai di raporpun tak memuaskan.
Gadis mulai drop, masuk kamar > kunci kamar > nangis liat nilai yang hancur lebur bur bur...
Gadis mulai sadar dan menyesal atas ketidakseriusan selama ini dan ingin kembali ke jalan yang benar. harus bisa menaklukan matematika dan memperoleh nilai yang baik. langkah awal adalah mencoba menyukai gurunya dulu. melupakan segala kemalasan dan memperhatikannya saat belajar. manfaatnya pun gadis rasakan tadi siang, matematika terasa menyenangkan dan belajarpun tanpa beban.
Dari sini gadis mau ngajak teman-teman sesama pelajar untuk
menghilangkan sifat malas pada diri karena akan menimbulkan masalah. mencoba untuk menyukai semua guru karena sangat mendukung untuk lancarnya kita belajar dan ilmunya nempel terus di otak, setelah dua hal itu berhasil dilakukan saat itu ilmu itu barokah dan akan di susul dengan nilai yang memuaskan.
Penyesalan bagi gadis pasti ada, kenapa baru sekarang sadarnya? tapi sesal itu tak berguna, yang penting sekarang adalah merubah diri menuju lebih baik lagi dan semoga Pra UN tanggal 26 November nanti lancar, amin.
Huh.. gawat juga ya gadis nulis kali ini,tengah malam lagi, sudah dulu,..
semoga pengalaman ini dapat diambil hikmahnya... :)
Experience is Good Teacher
di mana ada kemauan di situ ada jalan.
BalasHapusManjadda wa jadda..!
salam sayang wat gadis..^^
iya bun.. makasi bundo...
Hapussalam sayang dari gadis untuk bundo tersayang :)
dulu waktu saya SMA kelas 3 kebetulan guru bahasa inggris kesukaan saya tidak mengajar, gantinya guru yang tidak saya sukai, disitu saya ngerasa down karena jadi enggak semangat belajarnya, sampai akhirnya saya memutuskan setiap saya merasa perlu bertanya tentang bahasa inggris saya akan cari guru kesukaan saya, menunggunya didepan kelas lain, mengejarnya ke kantor guru, saya berusaha sebanyak mungkin mendapatkan jawaban dari beliau dan itu membuat semangat saya mempelajari bahasa inggris tetap terjaga :)
BalasHapushahah... sebenernya semuanya itu niat awalnya harus mas.. lurusin niat dan semangat tentunya :)
Hapus