Selasa, 31 Januari 2012

TITIK CERAH PART 2



Aku beranjak dari tempat dudukku, melangkahkan kaki mengayunkan tongkatku menuju suara si cowok. Aku tak tau pasti ia berada tepat di belakangku atau tidak. Dan lagi-lagi aku mendengar dia berteriak...
“  percuma gue punya semuanya jika ga ada orang yang perhatian sama gue, aghh sialan kalian!!! ” 
ucapnya sangat keras sambil menendang sebuah batu yang ada di depannya.

“ aww, sakitt,,” jeritku saat batu itu mengenai kepalaku.

“ o’o,, sorry...  gue ga sengaja... sakitkah?

“ ya jelas sakit donk..”

“ maaf maaf.. “ 

“ loe yang teriak-teriak tadi ya? Udah ngeganggu suasana di sini, sekarang loe nyelakain gue, aneh loe...” jabarku bawel.

“ terserah gue dong, ini kan tempat umum. Gue mau teriak-teriak,  mau nangis terserah gue, kenapa loe yang sewot sih..”

“ ish loe tu ya...  sombong kali ngomongnya, nyebelin!!!”
“ eh tunggu bentar, kepala loe..?” katanya sambil memegang
kepalaku.
“ ehh.. apaan sih pegang-pegang... ouwghh..”.

“ tu kan, loe bawel sih...  loe tunggu disini ya? Gue mau ke mobil bentar”.

Setelah dia kembali...

“ kita duduk di kursi disana ya?  Gue akan obatin luka loe ”.  katanya perhatian sambil memegang tanganku berjalan menuju sebuah kursi di tepi danau, 

saat dia mengobati luka di kepalaku, aku hanya diam. Seolah-olah mulutku terkunci rapat dan setelah selesai...

“ udah selesai” ucapnya sambil menghela nafas panjang.

“ hmm, makasi yaa, loe udah nolong gue ngobatinnya”

“ iyaa,.. lagian loe terluka juga gara-gara gue, o iya gue fadhil, nama loe siapa?”

“ gue vio” jawabku singkat.
 
“owh, oke... sering kesini kah? Tanyanya lagi.

“ngakk,gue baru pertama kali kesini, ini aja dapat ijinnya susak kali”.

“ kok gitu? Emang tinggal di mana?”.

“ iyaa.. ga di bolehin sama nyokap,alesannya ntar knapa-knapa..  hmm,  di jalan merpati. O iya, sekarang jam brapa sih?”

“ udah jam sebelas”.

“ wahh, gue harus pulang sekarang, loe liat inova silver ga? Bisa panggilkan sopirnya ?” pintaku padanya.

“ oke.. lain kali kesini lagi yaa? “ ucapnya.

“iyaa... mudah-mudahan kita ketemu lagi”

“yap, gue panggilin dulu”

***
Sesampai dirumah, bunda telah menungguku didepan pintu. Tampaknya bunda cemas denganku, apalagi ketika Dia melihat kepalaku. Aku mencoba meyakinkan bunda bahwa ini hany kecelakaan kecil dan aku tidak apa-apa dan syukurlah bunda sedikit lega.

Akupun masuk kamar, ku taruh tongkatku disisi kanan dekat jendela. Saat itu aku kepikiran tentang fadhil, ada sisi yang berbeda pada dirinya, saat aku mendengar dia teriak-teriak, aku berpikiran dia adalah sosok orang yang arogan, egois dan sempat aku berfikir dia adalah seorang psikopat. Tapi saat aku berbicara dengannya,aku ga mau beranjak, yang tadinya aku mau omelin dia, tapi aku jadi lupa semuanya. Ingin sekali aku kembali ke danau dan bertemu dengannya serta bercerita panjang lebar, namun untuk ke danau ga semudah yang ku inginkan,  harus dapatkan ijin dari ayah dan bunda. Bisa pergi ke danau hanya satu caranya... “ Di bantuin kak rena”

***

Sore harinya,kak rena pulang kuliah, aku yang saat itu berada di kamar mendengar  langkah kaki  yang berjalan menuju kamarku. Aku membaringkan badanku dan pura-pura tidur. Dia mendekatiku....

“syukurlah, kamu idak apa-apa vi, tadi kakak cemas kali saat bunda bilang kamu terluka, kakak sayang kamu, kakak ga akan biarkan kamu menderita dan bersedih, kakak janji..”  ucapnya sambil menyela-nyela rambutku.

Aku mendengar kata-katanya dan bersegera bangun...

“ beneran kak, beneran kah itu..” ucapku girang.

“ ehh, udah bangun? Kakak ngeganggu tidur kamu yaa?” 

“ ngak ko kak, hahaha.. sebenarnya  aku ga tidur kok, tadi karna denger ada yang melangkah menuju kesini, aku pura-pura tidur..” jabarku padanya.
 
“ yeeee... jail ya kamu” dia mengacak-acak rambutku.

“ hahaha peace kak, ehh yang tadi itu bener ga kak?”

“ hmm.. ya iya lah vi, kakak mau yang terbaik buat kamu”

“ ahaa.. kebetulan nih, aku juga mau minta tolong sesuatu sama kakak”.

“ apa tu ?”

“ gini kak, tadi di danau aku ketemu cowok namanya fadhil, ntah kenapa aku ingin ketemu dia lagi, nah sekarang kakak tolongin aku ya buat minta ijin lagi sama ayah bunda pegri ke danau, tolong ya kak?”  Pintaku dengan harapan iya mau membantu.

“ cowok ya? Jadi... ceritanya adek kakak jatuh cinta ya? “

“ ahh kakak, bukan... aku hanya ingin kenal dia lebih dekat aja,orangnya susah di tebak”.  Jabarku sok tau.

“ gimana yaa? “

“ayo laa kak, please?” mohonku.
“ iya iya, apa sih yang ngak buat kamu sayang, kamu pergi sama kakak ya ke danau?
Lusa kita pergi, mumpung hari minggu. Kita bisa habiskan waktu seharian di danau dan nungguin siapa tu namanya? Fadhil ya? “ ledeknya.

“ uh kakak ini, oke deh kak, tapi jangan bilang-bilang ayah bunda masalah tadi ya?”

“ sip sayang, udahh... kakak ke kamar dulu, sampai ketemu saat makan malam nanti ya? Sore vi...”

“ iyaaa sore kakak”.

                Kak rena keluar dari kamarku, sekali menoleh dan tersenyum padaku. Saat itu aku sangat bahagia, lusa aku ke danau, berharap ketemu sama fadhil. Aduuhhh... rasanya ga sabaran  nunggu lusa.  Semoga aku bisa ketemu dia di danau, tak peduli jika aku harus menunggu  berapa lama.

****
Dua hari kemudian..

                Hari yang ku tunggu-tunggupun datang, pergi ke danau.

Aku yang biasanya bangun kesiangan tiap hari minggu, sekarang untuk pertama kalinya cepat bagun, bersiap-siap dan stand by di kamar. Kak rena masuk kamar dan mengajaku untuk sarapan.

Saat sarapan, kak rena minta ijin pada ayah dan bunda untuk pergi ke danau denganku, bunda mulai bimbang, bunda hanya  tak mau lagi sesuatu menimpaku, tapi kakak berhasih meyakinkan bunda bahwa dia akan selalu menjagaku, alhasil... bunda mengizinkan,begitu juga ayah.

Selesai sarapan, aku dan kak rena pamit ke danau,masuk mobil dan cabut menuju danau,

Sesampainya di danau...

2 komentar:

  1. sesampai di danau.. vio merasa ada yang aneh #nyambungsendiri :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahhh... dapat ide lanjutn critanya..
      makasii bg fanz..
      part 3 akan menyusul :)

      Hapus